Sabtu, 11 Februari 2023

Bikin Betah di Makam Emmeril Kahn Mumtadz, Mendiang Anak Pak Ridwan Kamil

Anak tangga menuju area pemakaman.

     Publik dibuat terkejut dengan berita hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat, Pak Ridwan Kamil dan Bu Atalia, yaitu Emmeril Kahn Mumtadz pada 26 Mei 2022 di Sungai Aare, Swiss. Emmeril atau yang  akrab dipanggil Eril hilang di Sungai Aare ketika sedang berenang bersama adik dan saudaranya, juga Bu Cinta yang ada di lokasi. Eril dan keluarga sedang berada di Swiss saat itu dalam rangka persiapannya menempuh pendidikan S2. 14 hari kemudian tepatnya pada hari Rabu, 8 Juni 2022 jasad Eril ditemukan di Bendungan Engehalde dengan kondisi yang masih sangat bagus karena terawetkan secara alami dengan kondisi air yang sangat dingin sehingga terjadinya proses pembekuan. Jenazah diterbangkan dari Bandara Internasional Zurich pada hari Sabtu 11 Juni 2022 pukul 15.10 WIB dan tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Minggu 12 Juni 2022 pukul 15.45 WIB.

    7 bulan setelah pemakaman, saya berkesempatan untuk mengunjungi makam Eril, bisa dibilang berziarah. Akses ke area makam benar-benar mudah, karena pintu gerbang berada di sisi jalan utama Jl. Raya Pangalengan - Banjaran, tepatnya di wilayah Cimaung, sangat dekat dengan pertigaan menuju tempat wisata Gunung Puntang.

    Memasuki gerbang kontur jalan menurun dan berbelok  ke kiri, kita langsung di arahkan ke parkiran. Turun dari kendaraan kita menghadap pos penjaga untuk mengisi buku tamu, setelah itu berjalan kaki menuju area pemakaman melalui tangga yang menurun dengan sisi kiri dan kanan dihiasi rimbunnya alang-alang pennisetum advena rubrum berwarna ungu kecoklatan yang mempesona. Anak tangga habis dijejaki, berbelok ke kanan yang langsung menghadap area utama makam, batuan split menjadi alas untuk berjalan sekitar 30 meter, sisi kanan terdapat toilet dan bangunan serbaguna  yang bisa pengunjung gunakan untuk berteduh dan pula sebagai mushola karena tersedia beberapa alat shalat, sedangkan sebelah kiri tertata coleus scutellarioides, arachis repens, ixora chinensis, dan foxtail agave yang berjajar berbaris menimbulkan gradasi warna-warni sesuai jenisnya masing-masing, lagi-lagi dibatas dengan batuan split, tambahan 4 elemen putih anyaman bola berdiameter skitar setengah meter sebagai kap lampu sungguh manambah nilai estetika. Area utama makam berbentuk bulat dikelilingi aliran air buatan dan dinding panjang asimetris berwarna hitam dengan kutipan indah ananda Eril penuh makna "Siapa ingin menjadi bunga indah di Surga diringin berjuta doa, maka taburlah berjuta benih kebaikan selama di dunia. - Emmeril Kahn Mumtadz-", dekat sekali dengan dinding itu terdapat juga bangku beton tempat pengunjung duduk dengan langsung menghadap makam dengan view eksotisme pesawahan warga hingga Gunung Tilu. Makam dibuat tanpa kijing, melainkan langsung diterasi keramik hitam dan nisan, rumput zoysia japonica menghiasi bagian tengah makam.

Pelataran yang mempesona.

    Makam Eril bisa dikunjungi oleh siapapun dan kapanpun, keramahan petugas, keasrian tempat serta kebersihan yang terjaga membuat kita nyaman saat berkunjung. Dijamin betah, karena di sini kita akan mendapati elemen-elemen keindahan menjadi satu menghasilkan nilai elegansi tinggi dari kehidupan hakiki dan sebuah keindahan cinta dari pemikiran kedua orang tua yang tengah didera kehilangan mendalam tak terkira yang begitu mengejutkan. - Galih M. Yusuf -