Jumat, 16 Mei 2014

Nike Ardilla

 
 
Nike Ardilla dalam video klip Suara Hatiku

Bersama siswa-siswa SLB B&C Nike Ardilla di Jl. Cipamokolan

Sesaaat setelah pemakaman di Ciamis

Makam Nike Ardilla di Ciamis

Museum Nike Ardilla di Soekarno-Hatta, Bandung

Pintu mobil, saksi bisu kecelakaan

     Nike Ardilla adalah seorang penyanyi, aktris, bintang iklan Indonesia. Dialahir di Bandung pada tanggal 27 Desember 1975 dari seorang ibu bernama Nining Ningsihrat dan ayahnya yang bernama R. Eddy Kusnadi, dia adalah anak bungsu dan mempunyai dua orang kakak yang bernama Alan Yudi dan Sonny. Dia memang masih sangat belia, tetapi segudang prestasinya membuat iri semua dan seakan-akan semua orang ingin seperti Nike Ardilla. Dia gadis belia dengan nama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi, tetapi menurut Dedi Dores nama itu terlalu ningrat dan kurang komersil, setelah itu nama Nike diganti menjadi Nike Astrina, kemudian diganti lagi menjadi Nike Ardilla.
     Berbagai hal menarik ada pada diri Nike. Sejak kecil dia selalu ingin difoto, kadang suka menangis jika keinginanya ini tidak dituruti, hingga kadang-kadang orang tuanya hanya memperagakan seolah menggenggam kamera dan berkata “ckrek”, dengan hanya begitu sibungsu ini sudah puas, sampai-sampai orang tuanya kewalahan dengan kelakuan anak bungsunya ini. Dia tumbuh menjadi gadis yang tidak sombong dan ramah pada setiap orang tanpa membeda-bedakan, walaupun diatergolong berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah keatas. Jiwa sosialnya begitu tinggi, terbukti ketika dia masih dalam bangku SMP, dia sudah mampu mendirikan SLB dengan biaya hasil keringatnya sendiri, yang sekarang berada di Jl. Cipamokolan, Soekarno-Hatta, Bandung. Kebiasaan baik Nike juga adalah dia sangat mengasihi pengemis, setiap pengemis yang dia temui pasti dia beriuang, pernah suatu ketika Nike sedang dalam perjalanan kesuatu tempat bersama mami dan supir pribadinya, waktu itu mobil sedang melaju dan Nike tidak melihat ada seorang pengemis di pinggir jalan, kemudian setelah terlewat agak jauh mami Nike memberitahu pada Nike bahwa tadi di belakang ada pengemis, entah mengapa padahal saat itu Nike sedang terburu-buru untuk menghadiri suatu acara meminta pada supir pribadinya untuk putar-balik, setelah putar-balik dia sendiri yang turun dari mobil dan memberikan uang pada pengemis itu. Juga jika Nike sudah mendapat honor, dia suka membagi-bagikan uang pada kakak-kakaknya, sepupu-sepupunya, keluarganya, malahan teman kakak-kakaknya pun kebagian. Jiwa sosial yang tinggi menjadikan dia dicintai fansnya hingga saat ini, bahkan hari demi hari fansnya terus bertambah, tidak hanya kalangan seusia Nike yang menjadi fansnya, tetapi anak-anak yang usianya jauh dibawah Nike pun banyak, termasuk saya dan yang usianya di bawah saya juga banyak.
     Banyak perhargaan dan prestasi yang telah diraihnya baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Di antaranya, sempat menjadi salah satu artis remaja terkaya di dunia, video klip lagu Seberkas Sinar pernah tampil di MTV Amerika Serikat sekitar tahun 1990, lagu Bintang Kehidupan memenangkan ASIAN SONG FESTIVAL yang diselengarakan di Shanghai, Cina. Nama Nike Ardilla menyamai nama-nama penyanyi terkenal di dunia seperti Celine Dion, Janet Jackson, dan penyanyi internasional lainya. Rekaman Terbaik Zinsuco Award di Jepang. Termasuk penyanyi dengan oktaf suara tertinggi di dunia (empat oktaf, ini lebih tinggi dari Christina Aguilera, Beyonce Knowles, Nicole Scherzinger, Michael Jackson, atau Britney Spears sekarang ini). Dua kali menjadi nominasi American Music Award, kategori penjualan album terlaris di dunia, Panasonic award kategori penyanyi solo terpopuler ASEAN. Diterbitkannya perangko Nike Ardilla oleh dua negara bagian Rusia yakni Abkasia dan Tauva tahun 1996, perangko ini setara dengan prangko artis dunia lainnya seperti Michael Jackson, Madonna, Marilyn Monroe, dan Elvis Presley. GRAND PRIX WINNER – Cerbul de Aur – The Golden Stag International Singing Contest – Brasov, Romania 1993. Dan masih banyak lagi kesuksesan yang telah diraih olehnya, menjadi nominasi dan memenangkan berbagai macam award, mendapatkan platinum dan penghargaan lainnya. Tak salah ia disebut-sebut sebagai saingan terberat Anggun C. Sasmi pada saat itu.

     Tetapi sayang, karirnya yang begitu mulus harus terhenti pada tanggal 19 Maret 1995 pagi sekitar pukul 06.15 WIB. Sebuah kecelakaan tunggal yang melibatkannya di Jl. R. E. Martadinata, Bandung, (sekarang depan CafĂ© Bali) telah merenggut nyawanya. Sebelum dia meninggal dia sempat pemotretan di diskotik Polo, Bandung, dan bertemu dengan teman-temannya sesama artis, kemudian dia pergi mengantar teman-temannya ke Hotel Jayakarta yang berada di Jl. Ir. H. Juanda, kemudian tujuan berikutnya adalah pulang kembali kerumahnya di Parakan Saat, Soekarno-Hatta, Bandung. Masyarakat banyak yang berasumsi bahwa Nike meninggal dalam keadaan mabuk, dia meninggal murni karena kecelakaan, bukan karena mabuk, kalau toh benar dia mabuk, bagaimana mungkin dia bisa mengendarai mobilnya sendiri sejauh itu, dari Jl. Asia Afrika ke Jl. Ir. H. Juanda sampai di Jl. R. E. Matadinata, dan hasil tes pemeriksaan polisi pun menyatakan Nike Ardilla negatif mengkonsumsi barang-barang haram tersebut. Nike Ardilla dimakamkan di Jl. Imbanagara, Desa Cidudu, Ciamis, Jawa Barat, dan dua tahun setelah kepergiannya, didirikanlah museum Nike Ardilla di Jl. Aria Utama, (kompleks Aria Graha), No. 5, Soekarno-Hatta, Bandung.

     Tiada lagi lantunan “live” suara merdunya, tiada lagi penampilan “live” pada acara talkshow yang menampilkannya, sekarang semuanya hanya sebatas rekaman dan kenangan, tapi kami selaku fansnya tak pernah bosan memutar karya-karyanya walaupun tak bertambah, mungkin inilah balasan dari Allah atas sifat-sifat baik Nike Ardilla.

Senin, 12 Mei 2014

Kampung Lodaya dan Kertasari


Hamparan pohon teh di Kp. Lodaya
Jalan menuju Lodaya dari Kertasari
Perumahan karyawan Kertasari









  

     Kampung Lodaya dan Kertasari terletak di Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung, 40386. Lebih persisnya kedua perkampungan ini terletak diujung Bandung Selatan, ya saya katakan diujung karena berbatasan dengan kabupaten Garut yang memang hanya dibatasi oleh sebuah gunung yang bernama gunung Haruman. Dan mengapa kali ini saya membahas mengenai kampung Lodaya dan Kertasari, karena kedua perkampungan ini sangat bersejarah bagi saya dan keluarga besar. Karena sejak dari zaman dulu, buyut saya tinggal di Kertasari. Disamping saya dilahirkan 20 tahun silam di kampung Kertasari dan ketika saya masih bayi orang tua saya pindah ke kampung Lodaya, hingga sekarang kami berdomisili di kampung Lodaya.
     Kampung Lodaya dan kampung Kertasari diapit oleh tiga gunung, yaitu di sebelah timur dibatasi oleh gunung Haruman dan di sebelah barat dibatasi oleh gunung Windu dan gunung Wayang. Daerah perkampungan ini tidak terlalu jauh dengan tempat-tempat wisata. Contohnya Taman Strawberi, situ Cisanti, pemandian air panas Cibolang, dan perkebunan teh Malabar.
Gunung Haruman

Kiri: gunung Windu, kanan: gunung Wayang

     Suhu di sana memang dingin, suhu terdingin yaitu 3 derajat selsius dan itu terjadi ketika misim kemarau tiba. Jika pada hari-hari biasa suhu tertinggi di sana sekitar 15 derajat selsius, tetapi rata-rata suhu yang terjadi adalah sekitar 11-13 derajat selsius.
     
     Untuk menuju kesana diperlukan waktu 3 jam bila mengendarai kendaraan pribadi, dan lebih dari 4 jam bila dengan kendaraan umum, kecuali bila jalanan lancar seperti sebelum jam 6 pagi, jika lebih dari jam setengah tujuh, dipastikan akan terjebak macet di sekitar Dayeuh Kolot. Bila hendak mengendarai kendaraan pribadi saya sarankan melewati jalur Ciparay, karena lebih dekat bila dibandingkan dengan melewati jalur Pangalengan.
     Suhu di sana memang dingin, suhu terdingin yaitu 3 derajat selsius dan itu terjadi ketika misim kemarau tiba. Jika pada hari-hari biasa suhu tertinggi di sana sekitar 15 derajat selsius, tetapi rata-rata suhu yang terjadi adalah sekitar 11-13 derajat selsius.

   Kedua perkampungan ini juga menjadi perkampungan yang bersejarah, terbukti dengan banyaknya peninggalan zaman penjajahan dulu, contohnya rumah-rumah berarsitektur Belanda, pabrik teh yang sempat menjadi tempat pengungsian masyarakat ketika zaman "gorombolan" atau PKI, dan lain-lain.

     Untuk menuju kesana diperlukan waktu 3 jam bila mengendarai kendaraan pribadi, dan lebih dari 4 jam bila dengan kendaraan umum, kecuali bila jalanan lancar seperti sebelum jam 6 pagi, jika lebih dari jam setengah tujuh, terkadang akan terjebak macet di sekitar Dayeuh Kolot. Bila hendak berkunjung kesana, entah mengendarai kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, saya sarankan melewati jalur Ciparay, karena lebih dekat bila dibandingkan dengan melewati jalur Pangalengan, tetapi jika ingin sambil melihat pemandangan pegunungan yang indah-indah, melewati jalur Pangalengan is ok, tetapi jangan salah pemandangan di jalur Ciparay pun tak kalah indahnya.

     Bila hendak berkunjung kesana dengan kendaraan umum melewati jalur Ciparay, dimulai dari Tegalega naik minibus atau bus jurusan Majalaya kemudian turun di Ciparay dengan tarif munibus Rp.7.000,- atau bus Rp.4.000,- tinggal pilih saja sesuai kebutuhan, dari terminal Ciparay naik angkot jurusan Cibeureum dengan tarif Rp.10.000,- sesampai di Cibeureum dilanjutkan dengan naik ojek ke kampung Lodaya atau kampung Kertasari dengan tarif Rp.10.000,-. Dan bila melewati jalur Pangalengan, dimulai dari Tegalega naik minibus hingga Pangalengan dengan tarif Rp.12.000,- kemudian dari Pangalengan kita naik minibus jurusan Santosa/Sedep/Talun dan turun di Santosa dengan tarif sekitar Rp.10.000,- dan dilanjutkan naik ojek ke kampung Lodaya atau kampung Kertasari dengan tarif sekitar Rp.10.000,-

     Demikian penjelasan saya kali ini mengenai dua perkampungan yang menawan ini. Terima kasih