Review buku
LEBIH
DEKAT dengan KAREL ALBERT RUDOLF BOSSCHA
Buku Lebih Dekat dengan Karel Albert Rudolf Bosscha - Galih Maulana Yusuf |
Sinopsis
: Karel Albert Rudolf Bosscha lahir di Den Haag pada 15 Mei 1865. Ketika
berumur 22 tahun datang ke pulau Jawa. Kakeknya termasuk seorang pemilik kebun
teh paling awal di negeri ini. Ia mengembangkan kebun itu dan menjadi salah
seorang pria terkaya serta murah hati. Dia sumbangkan kekayaannya untuk
mendirikan sekolah teknik yang kini menjadi ITB, Sositet Concordia yang kini
menjadi Gedung Merdeka, serta Observatorium Bosscha yang mengabadikan namanya. KAR
Bosscha wafat 26 November 1928 dimakamkan di tengah perkebunan teh Malabar.
Ribuan orang mengantarnya, dan sekarang
menjadi situs yang bersejarah. Dia juga menyumbang untuk sekolah tunanetra,
bisu dan tuli. Berbagai kisah menyebutkan Bosscha masih hidup di antara kita, untuk
membagikan semangat mencintai masyarakat, lingkungan dan pendidikan. Dia telah
memberi contoh membangun bisnis yang lestari, menyumbangkan kecerdasan dan
keberuntungan untuk masyarakat.
Editor
: Ridwan Hutagalung
Penerbit
: Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI)
Perancang
: Reza Kurniawan dan Ridwan Hutagalung
Fotografi
: Myke Jeanneta, Vebertina Manihuruk, Ridwan Hutagalung, Vivera Siregar
Desain
sampul : Cyprianus Jaya Napiun
Percetakan
: SMK Grafika Desa Putra
Cetakan
kedua : Februari 2014
Jumlah
halaman : 152 halaman
Tinjauan
pribadi : Buku ini merupakan sebuah buku bergaya booklet yang digagas oleh sebuah
komunitas peduli sejarah di Bandung. Buku ini menerangkan sejarah singkat
seorang KAR Bosscha yang begitu banyak memberikan sumbangsihnya pada Hindia
Belanda, Priangan khususnya pada era sebelum kemerdekaan. Diceritakan mulai
dari awal kedatangan Bosscha ke Jawa mengikuti salah satu saudaranya, kemudian
mengikuti kakaknya ke Kalimantan dan kembali ke tanah Priangan hingga menjadi
seorang administrator di perkebunan teh Malabar. Atas kerja kerasnya yang
berbuah manis menjadikan produksi teh dari Malabar menjadi produk teh terbaik
dunia pada saat itu, dan menjadikannya dia salah seorang paling termahsyur di
Hindia Belanda didukung dengan pribadi yang sangat berjiwa sosial tinggi
sehingga beliar dianugerahi penghargaan sebagai warga kehormatan Bandung.
Dalam buku ini banyak
dibahas mengenai peninggalan dan jasa-jasa beliau, seperti Observatorium
Bosscha, ITB, Gedung Merdeka, sekolah buta dan tuli, dan lain-lain. Diceritakan pula awal kelahiran
Sahabat Bosscha pada 17 Agustus 2013, Sahabat Bosscha adalah sebuah komunitas
yang akan menjadi wadah untuk para relawan yang peduli terhadap kelestarian
Observatorium Bosscha sebagai benda cagar budaya bangsa Indonesia.
Saya kira memang buku
ini adalah sebuah buku yang menceritakan lengkap sosok Bosscha secara
keseluruhan, tetapi ternyata adalah sebuah buku yang mencakup banyak pembahasan,
tetapi tentunya semuanya yang berkaitan dengan Bosscha. Over all buku ini recommended
untuk dibaca dan wajib kita miliki bagi yang mencintai sejarah, karena memang
saat ini tidak banyak buku baru yang dijual mengenai jaman Hindia Belanda
khususnya Bosscha, Jika ada kawan-kawan
yang ingin membeli bisa kontak saya ya, bisi via email atau komen di bawah…
Trims, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum
warrahmatullahi wabarrakatuh…